Sabtu, 27 September 2014

SongFic Don't Say GoodBye [Cho Kyu Hyun FanFiction]



Don’t Say GoodBye ?
[ Proyect songfic Davichi – Don’t Say GoodBye ]



Inspiring story of a song :
Davichi – Don’t Say GoodBye

Author :
Twinkle Nin [@AnindaWB]

Genre :
Romance

 Main Cast :
Park Min Joon
Cho Kyu Hyun

Other Cast :
Jung Krystal
Jo Kwanghee

Ranting : PG 16

 Recommended Tracks :
Davichi – Don’t Say GoodBye
Cho Kyuh Hyun – The Way To Break Up

This is my story. Don’t plagiat.
Don’t silent J
I hope you can comment my fan fiction :’D
Thanks baby :*
Ini hanya fiksi jadi tolong jangan membash saya jika kalian tidak suka J

☻☻☻


Pertamaku melihat dirimu
Senyummu mengembang
Kau coba menyapa

Sial. Buku-bukuku terjatuh ketika aku turun dari tangga perpustakaan kampusku.
Aku mendesah kesal. Dan segera berjongkok mulai memungut buku-buku tebal ini. Tentang materi sosial untuk satu jam kedepan.
Aku sangat tidak senang hati, bagaimana bisa satu jam kuliah hanya dihabiskan untuk membahas buku-buku tebal ini.
Hah setidaknya kan bisa menggunakan alternatif yang lebih menyenangkan.
Oh baiklah Park Min Joon, siapa yang menyuruhmu masuk kelas sosial?.
Kamu bukan?. See, ini sudah menjadi resiko jadi terimalah saja?.

“Butuh bantuan?.” Aku mendongak.
Mataku hampir saja melompat dari tempatnya. Tidak, dan hampir saja jantungku berteriak dihadapan pemuda yang menawarkan bantuannya ini. Didepan wajah tampannya.
Aku menelan salivaku samar.

“Eh?.” Sial. Kenapa aku menjawab begini?. Jadi kamu tengah gugup begitu Min Joon?.
Kulihat pemuda tu terkekeh pelan dan ikut berjongkok. Membantuku memungut buku-buku tebalku.
Menyatukan buku-buku itu dan memberikannya padaku.
Demi apapun saat ini juga aku ingin pingsan memandang wajah tampannya secara dekat begini.
Tuhan, tolong selamatkan aku sekarang juga. Setidaknya tendanglah aku ke antartika agar tidak pingsan dihadapannya :3

“Kamu baik-baik saja?.”

Aku mengeryap-eryakan mataku. Apa dia bilang?. Ayolah katakan sekali lagi. Apa dia tengah mengkhawatirkan diriku?. Sungguh aku benar-benar ingij terjun dari atas atap pesawat dan mendapat tepat diatas tubuhnya. Hihi!.

“Eh?, aku baik-baik saja.” Aku menunduk dan mengeratkan pelukanku pada buku-buku tebalku.

Samar aku lihat dia bangkit dan berdiri tegak. Aku ikut bangkit dan berdiri berhadapan dengannya. Masih menunduk menyembunyikan wajahku darinya.
Tidak, dia tidak boleh melihat pipiku yang sudah memerah seperti kepiting rebus yang siap dihidangkan lalu terjun melewati mulut untuk masuk kedalam sebuah lorong perut.

“Baiklah. Lain kali hati-hati. Kenalkan namaku Cho Kyu Hyun.”

Kyu Hyun menjulurkan tangannya. Aku mendongak dan memandang tangan putih susunya. Pasti halus.
Tunggu, aku tidak salah dengar kan?. Apa telingaku pagi ini sedang bermasalah. Dia, dia seorang Cho Kyu Hyun si charming kampus mengajakku berkenalan?.
Tuhan cepat pegang aku agar aku tidak terbang ke langit ketujuhmu :3
Aku masih diam.

“Oh?. Kenapa diam?.”

Aku tersadar dan segera menyambar tangannya. Kami berjabat. Tangannya begitu halus.
Aku senang seribu senang ketika tahu jika ini bukan mimpi. Ini nyata.
Cho Kyu Hyun. Mahasiswa fotografi yang aku kagumi sejak ospek dulu.
Dia yang aku puji-puji sejak dulu mengajakku berkenalan.
Apakah ini satu langkah untuk mendapatkan hati Kyu Hyun?. Hey Min Joon kamu terlalu berharap -_-

“Ak-aku Min Joon. Park Min Joon.”

“Nama yang cantik. Secantik pemiliknya. Senang mengenalmu Min Joon!.”

☻☻☻

            Aku terkekeh pelan mengingat pertemuan pertamaku dengan seorang Cho Kyu Hyun.
Sebuah pertemuan sederhana yang aku angkap tidak akan sukses untuk mendapatkan hati seorang Cho Kyu Hyun. Ternyata aku salah, see. Sekarang lihatlah aku adalah seorang park Min Joon yang berhasil meraih hati Kyu Hyun.
Pemuda yang terkenal dingin dan pendiam.
Aku mendesah pelan, kami sudah berpacaran selama dua tahun. dan selama dua tahun itulah aku semakin yakin jika kami memang telah ditakdirkan oleh tuhan untuk bersama.
Hey, kalian tahu seorang Cho Kyu Hyun itu adalah play boy dan lihat setelah bersanding denganku sifat buruknya menghilang begitu saja.
Dia begitu perhatian padaku dan ketika pertama kami jadian dia langsung menunjukkan pada seluruh mahasiswa dan siswi di kampus jika kami memiliki hubungan spesial.

Aku mengelus pelan cincin perak pemberian Kyu Hyun satu tahun yang lalu.
Walau sekarang Kyu Hyun memang tidak terlalu sering berada di dekatku karena kesibukannya namun aku percaya hatinya selalu dekat denganku. Aku yakin.
Aku juga tidak akan termakan semua gosip yang mengatakan jika Kyu Hyun berselingkuh. Walau sempar percaya dan merasa sakit. Namun aku hanya akan percaya pada Kyu Hyun. Dia tidak akan mendua, dia akan selalu denganku.
Terlihat egois memang namun inilah aku, aku tidak ingin kehilangan Kyu Hyun walau hanya untuk satu detik saja.

“Min-Min Joon. Hosh hosh hosh.” Mataku membulat.

Kwanghee tiba-tiba datang dengan langkah cepatnya dan nafas terengahnya.
Apa yang terjadi dengannya?.
Gadis itu menyentuh bahuku. Tubuhnya bergetar karena lelah. Siapa suruh dia lari-lari begitu. Capekkan?.

“Kwanghee, apa yang terjadi padamu?.”

Kwanghee menelan salivanya kasar.
Berusaha mengatuh nafas terengahnya dan mengambil ali duduk disampingku.
Menggenggam kedua tanganku erat. Matanya memancarkan kekhawatiran.

“Apa yang terjadi Kwanghee?”
Tanyaku pelan.

Dia memejamkan matanya pelan sebelum mengatakan sebuah kalimat yang sanggup menyambar hatiku. Dadaku berdebar sakit. Darahku berdesir dan aku merasa terluka.
Tidak, dia pasti salah dengar. Hanya gosip mentah!.

“Aku dengar, banyak yang bilang jika Cho Kyu Hyun dan Jung Krystal tengah dekat. Dan mereka juga mengatakan jika kamu sudah putus dengan Kyu Hyun.”
Mataku memanas. Siapa yang berani membuat gosip mentah dan murahan ini?.

 kata apa, oh… Menjadi tak jelas
Firasatku kini perih seperti lirik lagu
Itu tidak mungkin, kan terjadi oh… Itu tidak mungkin

aku tertawa pelan.
“Tidak mungkin, itu hanya salah satu gosip seperti biasa. Aku tidak putus dengan Kyu Hyun. Mereka yang ingin kami berhenti tapi tidak akan bisa.”
Kataku bangga.

“Kamu yakin Min Joon?.”
Ada apa?, kenapa Kwanghee seakan berpihak pada mereka.
Mataku memanas. Kenapa?.

“Min Joon, ada yang ingin aku ceritakan.”

“Katakan.” Titahku dengan nada yang tak smangat.aku menunduk.

“Tempo hari sebenarnya aku melihat seorang pemuda yang aku yakin itu adalah Kyu Hyun, tapi-tapi .”

Aku mendongak. Tapi apa Kwanghee?. Katakan.

“Tapi apa?.” desakku penasaran.

“Tapi. Ah mungkin aku salah melihat Min Joon.”
Sial kenapa kamu selalu menggantung kalimatmu Kwanghee. Aku benci itu.

“Tapi apa katakan?.” Desakku kesal.
Kudengar dia mendesah pelan.

“Tapi aku melihat pemuda itu bersama seorang gadis. Mereka sangat mesra. Tidak aku kira itu bukan Kyu Hyun. Eh apa tempo hari kamu berjalan –jalan dengan Kyu Hyun?.”

Aku terdiam. Beberapa bulan ini Kyu Hyun tidak pernah mengajakku keluar rumah. Kami hanya bertemu dikampus dan saling menyapa tanpa banyak bicara.
Aku hanya merasa mungkin dia tengah sibuk dan aku paling takut untuk mengganggu kesibukannya.

“Ti-tidak.”

“Min Joon jangan terlalu memikirkannya. Itu malam dan aku rasa aku hanya salah melihat hhe.”

Aku tahu Kwanghee berusaha menghiburku.
Tidak, tidak mungkin jika Kyu Hyun berjalan dengan gadis lain.
Dia sudah berubah, dia bukan play boy lagi. Aku percaya akan itu semua. Dia telah berubah.

“Itu bukan Kyu Hyun. Aku tahu Kyu Hyun. Dia bukan orang yang seperti itu!.”

“Kamu benar.”
Kwanghee menggenggam erat tanganku. Dia berusaha mentransfer kenyamanan untukku. Iyah semua ini hanya gosip belaka. Mereka iri karena aku begitu mudah mendapatkan Kyu Hyun.
Salahkan kalian yang selalu gagal. Dan terima kasih tuhan sudah memberika pemuda setampan dan sebaik Kyu Hyun!.

“Sudah, ayo masuk kekelas. Kelas akan segera dimuali Min Joon..”

“Baiklah!.”

☻☻☻

            Aku menutup ksar buku sosialku. Mendesah kesal dan mengacak kasar rambutku.
Kuraih ponsel disampingku. Masih tidak ada balasan.
Kyu Hyun aku mohon jangan membuatku khawatir. Tolong balas pesanku. Setidaknya katakan apa yang tengah kamu lakukan.
Kamu tidak tahu betapa khawatirnya aku betapa aku ingin memeluk dan merasakan kehangatan mun.
Aku ingin menghapus jarak rindu ini Kyu.
Terbesit rasa curiga ketika aku ingat sudah satu minggu Kyu Hyun tidak menghubungiku.
Setiap kali aku melihatnya di kampus dia selalu tengah sibuk bersama temannya.
Aku hanya takut mengganggu.

“Kyu, aku mohon balas pesanku. Sekali saja.”
Aku menggeser layar ponselku. Masih kosong.
Aku tersenyum kecil memandng foto wallpaper yang terpasang pada ponselku.
Fotoku dengan Kyu Hyun. Kami berselca. Dia begitu tampan. Aku memang tidak salah menyukai seseorang!.
Kyu Hyun Oppa, saranghae!.

Aku mendorong kursi belajarku dan bergegas bersiap untuk tidur.
Aku harap ketika aku membuka mata besok sudah ada satu pesan dari Kyu Hyun.
Aku percaya dia akan menghubungiku. Aku snagat yakin akan itu.
Min Joon, Kyu Hyun hanya mencintaimu. Percayalah akan itu semua.

Kau meninggalkan aku
kau tinggalkan hatiku
kau tinggalkan tubuhmu

☻☻☻

            “Yang aku dengar mereka sudah putus.”
            “Aku lihat kemarin Kyu Hyun dan Krystal tengah mengobrol dan mereka begitu akrab. Benarkah mereka jadian?.”
            “Aku kasian pada Min Joon, dia seakan menjadi korban yang tidak tahu apa-apa.”

Hey apa yang tengah mereka bicarakan?.
Aku mengerang kesal. Apa mereka kira aku dan Kyu Hyun sudah berakhir?.
Tidak, kami bahkan baik-baik saja. Walau aku yakin tadi pagi Kyu Hyun pasti sibuk hingga lupa membalas pesan-pesanku semalam.

“Sudahlah kita lihat sapa yang akan Kyu Hyun pilih. Min Joon atau Krystal.”

Apa-apa an ini?, tentu saja Kyu Hyun akan memilihku. Dia adalah kekasihku. Mana mungkin dia memilih Krystal yang jelas-jelas bukan siapa-siapa Kyu Hyun.

“Hy Min Joon.” Sapa salah satu gadis penggosip tadi.
Aku menoleh dan memandang sengit kearahnya. Aku emosi sekali.
“Mwo?.” Tanyaku ketus.
Dia menyeringai dan tertawa meledek. Pantas yah?.

“Kudengar kamu dan Kyu Hyun sudah berakhir?. Benar yah?.”
Dia nampaknya tengah mengejekku. Terdengar dari caranya bicara. Aku yakin dia pasti salah satu penggemar Kyu Hyun yang tersayat hatinya. Haha

“Siapa bilang?. Aku dan Kyu Hyun masih bersama. Kamu selalu bersama.” Kataku mantap dengan akhiran senyum meledeknya. Rasakan.
Dia kembali menyeringai.
Aku benar-banar benci direndahkan seperti ini. Lihatlah siapa nanti yang akan terendahkan. Kamu atau aku!.
“Tapi Min Joon, semalam aku melihat Kyu Hyun dan Krystal bercumbu disebuah bar.”

☻☻☻

Aku pernah mendengar sebuah kalimat “jangan percayai sebuah kenyataan dari mulut orang lain. mereka bukan kita. Dan aku akan selalu bersamamu. Percayalah.”
Kalimat Kyu Hyun

Ku tak tahu, mempertahankan dirimu, tolonglah jawab aku.

Aku mendesah pelan. Rasanya sakit ketika mendengar kalimat gadis menyebalkan tadi.
Benarkah?. Apa benar semalam Kyu Hyun berada dibar bersama Krystal?.
Kyu Hyun tolong angkat telepon dan balas pesanku. Kenapa kamu selalu membuatku merasa sakit. Kenapa akhir-akhir ini hanya air mata yang menetes?. Air mata kesedihan Kyu.

Dengarkan aku betapa aku mencintaimu. Jadi tolong, jangan sakiti hatiku!.
Kumohon jangan katakan itu.

“Min Joon, kamu baik-baik saja?.”
Kwanghee menyentuh bahuku.
Dia nampak khawatir dengan keadaanku.
Seketika itupun air mataku menetes. Benda tak berbentuk ini benar-benar sialan. Untuk apa kembali menetes?.
Sungguh apa karena aku begitu merindukan Kyu Hyun?.
Aku menangkup wajahku dengan kedua belah tanganku.
Menangis dalam diam. Sakit.

“Min Joon, katakan apa yang terjadi.”

“Hiks hiks hiks.” Aku menangis. Tubuhku bergetar.
Aku sakit Kyu. Aku mohon pandang aku.

Kwanghee tergerak menangkup tubuhku dengan tubuhnya. Aku menangis menyandarkan kepalaku pada bahunya.
Dia diam seakan mengerti.
Ya tuhan aku mohon, semua yang aku dengar kemarin barusan dan nanti aku harap hanya sebuah gosip belaka. Dan Kyu Hyun tetap untukku. Aku mohon.
Buatlah Kyu Hyun membalas pesanku. Sekali saja.

“Jangan dengarkan mereka. Kamu kan yang bilang jika harus percaya hanya pada Kyu Hyun. Dia akan setia.”

☻☻☻

            Kwanghee membetulkan ikatan kucirannya dan bergegas meninggalkan koridor kampus yang sepi.
Baru pukul lima sore namun koridor sudah sepi eperti kuburan saja.

“Hah, jika tahu begini akan lebih baik aku mengajak Min Joon.” Desisnya pelan.

Namun tiba-tiba langkah Kwanghee terhenti.
Matanya melebar.
Jantungnya berdebar tidak beraturan.
Benarkah apa yang ia lihat kali ini.
Seorang pemuda yang tengah mencumbu gadisnya.
Kwanghee menyipitkan matanya berusaha melihat dengan jelas. Memastikan jika firasatnya salah. Jika, jika pemuda yang tengah mencium gadis itu bukanlah Kyu Hyun. Dia berharap tuhan!.

“Ti-tidak. Bagaimana bisa?.”

Samar Kwanghee mendengar percakapan kecil mereka.

“Tenanglah, aku akan segera memutuskan hubunganku dengan Min Joon.”

Dada Kwanghee sakit. Dia Kyu Hyun.
Dia Kyu Hyun si playboy.
Kyu Hyun yang selalu berkata jika semuanya baik-bak saja.
Kyu Hyun milik Min Joon. Kyu Hyun berselingkuh. Godip itu benar, Kyu Hyun tidak menepati janjinya. Dia tidak setia. Sama sekali tidak seperti yang Kwanghee duga dan harapkan.

“Aku benci menunggu. Cepat putuskan dia.”

“Tentu sayang.”

Kwanghee kembali membulat. Kyu Hyun mencium Krystal sekilas.
Hingga...

mengapa kau tinggalkan dia.
Hatinya sakit. Dadanya sakit.

Kyu Hyun dan Krystal membulatkan mata mereka. Kaget dengan kehadiran Kwanghee.
Tatapan mata Kyu Hyun seolah memancarkan tanda pertanyaan. Sejak kapan Kwanghee berdiri disana?. Menatap dua anak manusia itu dengan snegit dan tajam.

“Jo-Jo Kwanghee.”
Kwanghee menyeringai.

“Tentanglah tuan Cho dan Nona Jung. Aku akan diam. Dan membiarkan Min Jonn tahu dengan sendirinya.”
Kyu Hyun membulatkan matanya.

“Biarkan Min Joon mengerti betapa bodohnya dia memilihmu dan agar kamu juga sadar betapa tololnya kamu menduakan Park Min Joon”

☻☻☻

            Aku merogoh tas jinjingku. Ponselku bergetar. Kyu kah?.
Aku tersenyum sumringah hingga senyum itu seketika memudar begitu saja ketika aku tahu siapa pengirim pesannya. Jo Kwanghee.
Aku mendesah kesal dan membuka pesan darinya.
Mataku membulat. Maksud Kwanghee?.

Kwanghee

Jangan pernah menangis untuk esok. Aku yakin kamu akan baik-baik saja.

Menangis untuk apa?

akupun menangis
Tak akan ada kata perpisahan.
jangan ungkap kata itu lagi.
Jangan katakan selamat tinggal padaku


seegera kuemtuh tombol reply dan mulai menarikan jari-jariku diatas ponselku.
Membalas pesal Kwanghee.

Min Joon Park

Apa yang sedang kamu katakan Kwanghee?. Aku tidak mengerti.

Hingga aku sudah lebih dari 15 menit menunggu pesan Kwanghee.
Dia tidak membalas. Tidak tahukah betapa penasarannya aku dengan pesan Kwanghee.
Aku sempat menghubunginya namun dia tidak membalas. Apa malam ini ia sudah tidur?. Cepat sekali :3.
Aku menengadahkan kepalaku. Memandang langit. Malam ini sedang tidak banyak bintang.
Aku mendesah lagi. Disini begitu dingin.
Dibawah pohon sakura yang belum berbunga.
Kueratkan mantel hitamku dan bergegas menjauh dari taman sakura ini.
Sudah cukup duduk disini dan merenung. Aku harus pulang. Masih banyak tugas yang menungguku. Harus cepat Min Joon.

Satu kata dingin yang kau ucap
meresap dihati
Dunia pun runtuh

Aku menghentikan langkahnya. Mataku menyipit.
Dua orang yang tengah bersajalan dengan romantis merebut fikiranku.
Aku semakin mendekat pada mereka.
Sial, mereka berjalan cepat. Aku sempat melihat wajah semu pemuda itu. Kami sempat bertatapan.
Aku mengenalnya. Mungkinkah dia Kyu Hyun?.
Aku mendesah, tidak mungkin itu Kyu Hyun. Mana mungkin Kyu Hyun berselingkuh.

seperti runtuh, oh.. Hidupku pun runtuh.

aku melangkahkan kakinya mengikuti mereka.
Tidak, mereka berlari. Siapa mereka?.
Memangnya mereka sadar jika aku megikuti mereka.
Mereka masuk kedalam sebuah gang sempit yang gelap. Kubulatkan tekatku mengikuti merek. Berlari.
Mencari dan berusaha memastikan, siapa mereka?.
Tuhan aku harap mereka bukan Kyu Hyun dan seorang gadis jalang. Jangan tuhan.

“Sial, aku kehilangan mereka.” Umpatku kesal.

Aku menghentakkan kakiku kasar. Kemana merek?.
Jelas - jelas aku melihat mereka masuk gang ini. Kemana mereka?.
Kenapa firasatku tidak enak?. Kenapa aku jadi memikirkan pesan Kwanghee. Apa yang terjadi?.
Tanpa sadar air mataku menetes. Kyu Hyun aku mohon jika kamu mendua maka katakanlah aku tidak apa asal jangan tinggalkan aku.
Aku tidak masalah memiiki saingan aslkan kamu tetap milikku Kyu Hyun. Aku akan berusaha bisa.
Jangan pergi Kyu, jangan tinggalkan aku!.


Jika ini kan berakhir
kenangan pun berakhir
kita pun juga berakhir
“Kyu Hyun. Aku tidak ingin kita berakhir. Hiks.”
☻☻☻
Kyu Hyun mendesah lega. Dia melepas pelukannya dari Krystal.
Hampir saja Min Joon menemukannya bersama Krystal.
Kyu Hyun memandang wajah marah Krystal.
Kenapa lagi?. Bukankah mereka sudah selamat dari Min Joon?.

“Kenapa menutupinya Kyu?. Bukankah jika dia tahu saat ini juga semua akan berakhir dan kita tidak akan ada hubungan gelap ini?.”

Kyu Hyun membulatkan matanya. Tahu hari ini juga?.

“Tidak, ini belum saatnya!.”

Krystal berdecak kesal. Kenapa belum saatnya?.
Apa Kyu Hyun masih mencintai Min Jonn jadi dia tidak ingin cepat-cepat mengakhirinya?. begitukah?.

“Kau masih mencintainya Kyu. Iyahkan?.”
Krystal memalingkan wajahnya menjauh dari Kyu Hyun.

“Ti-tidak Chagi. Aku sudah membencinya. Percayalah. Hanya kamu yang aku cintai.”

Kyu Hyun meraih wajah Krystal. Gadis itu berusaha mencari kebohongan dari mata tajam Kyu Hyun. Tidak ada, Kyu Hyun berkata jujur.
Dia tersenyum manis dan meraih tubuh Kyu Hyun. Mereka berpelukan.

“Putuskan dia besok malam atau tidak selamanya!.”

“Aku janji.”

“Saranghae Kyu”
“Nado Krystal.”
Aku cinta kamu.
demi dirinya kau tega meninggalkan aku.

Krystal berjalan mendahului Kyu Hyun. Sedang pemuda itu berhenti dan merogoh saku celananya. Meraih ponselnya.
Krystal benar, ini harus cepat berakhir. Besok atau tidak selamanya.
Sudah cukup dia menyakiti Min Joon terlalu dalam. Sudah cukup Kyu Hyun membohongi perasaannya.
Dia tidak mencintai Min Joon. Sudah tidak sama sekali!.

Cho Kyu Hyun J

Min Joon-ah. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Temui aku besok malam di tempat biasanya. Aku mencitaimu!.

☻☻☻

Kumohon jangan katakan itu.

Dia tidak akan pernah percaya dan tidak akan pernah mengerti jalan fikiran Kyu Hyun.
Pemuda itu bukanlah sesosok yang mudah untuk dirubah, dia keras.
Dia terlalu sering cepat bosan dengan sesosok yang berada disampingnya.
Dia menyukai kebebeasan. Dia benci pengekangan.
Lalu, apa gadis itu kurang memberinya kebebasan hingga Kyu Hyun berani menduakannya?.
Dia cantik. Baik dan lembut. Dia terlalu percaya pada Kyu Hyun.

“Kwanghee. Hhe Kyu Hyun mengajakku bertemu nanti malam.”
Kwanghee menutup manga nya kasar.
Ada apa?.

“Aku sangat senang. Aku sudah tidak sabar bertemu Kyu Hyun.”

Kwanghee tersenyum kecil melihat kebahagiaan sahabat dekatnya.
Yah Min Joon Kwanghee harap Kyu Hyun telah sadar dan mengatakan hal yang baik.
Bukan tentang keburukan atau sejenis yang sanggup membuatmu menangis lagi dan lagi.
Bertahanlah Min Joon.

“Kau membaca pesanku?.”
Tanya Kwanghee mengalihkan pembicaraan.
Min Joon mengangguk mantap.

“Eh, apa maksud pesanmu semalam?.”

“Kau akan mengerti nanti malam.”

Min Joon mengeryitkan dahinya. Kenapa harus nanti malam?.

“Memangnya kenapa?. Apa aku akan menangis terlalu lama Kwang?.”

Kwanghee melempar senyum manisnya dan detik berikutnya meraih Min Joon kedalam tubuhnya. Memeluk gadis itu hangat.

“Kamu akan kuat. Ada seseorang yang masih setia menunggumu. Percayalah.”
Min Joon melepas pelukan Kwanghee kasar.

“Kwanghee katakan yang sebenarnya. Aku masih tidak mengerti!.”

☻☻☻

            Aku memandang takjub makluk ciptaan tuhan dihadapanku kali ini.
Dia begitu tampan. Kyu Hyun sang charming kampus.
Aku terus mengembangkan senyum kearahnya.
Dia tersenyum kecil padaku. Hingga kami sama sama duduk di bangku taman sakura.
Memandang kedepan.
Tuhan ini seperti mimpi. Rasanya begitu indah. Aku sudah merindukannya sejak kemarin kemarin dan kemarinnya lagi.

“Apa yang ingin Oppa bicarakan?.”
Aku membuka suara.
Dia menoleh kearahku. Mata tajam yang aku sukai masih bersarang disana.
Namun aku juga dapat melihat keteduhan disana.

“Park Min Joon.” Seru Kyu Hyun lirih.
Aku menoleh.
Mata tajamnya menatap mata almondku dalam.
Aku sungguh terhipnotis mata elangnya.tampan!.

“Ya Oppa?.” Jawabku riang.
Senyum sumringah selalu aku lemparkan untuknya.
Dia tersenyum kecil. Lagi!.
“Apa kamu masih mencintaiku?.”
Aku tertawa kecil. Tentu saja aku masih mencintaimu Kyu Hyun.
Jadi kamu sedang tidak percaya begitu?.

“Tentu Oppa. Min Joon selalu mencintai Oppa. Waeyo?.”

Kyu Hyun kembali tersenyum kecil.
Tubuhnya tergerak untuk berjongkok dihadapanku. Menggenggam kedua belah tanganku.
Aku terkejut sekaligus senang. Sangat bahagia!.

“Oppa!.” Seruku malu.
Aku yakin pipiku sudah memerah selayaknya kepiting rebus seperti awal pertemuan kami dulu!.
“Min Joon. Berjanjilah untuk tidak terkejut?.”
Aku menyeryitkan keningku. Terkejut kenapa?.
Genggamannya pada tanganku melemah. Waeyo?.

“Maksud Oppa?.”

Dia menunduk. Menggigit bibir bawahnya takut.
Tuan kenapa tiba-tiba firasatku buruk. Kenapa rasanya aku ingin menyingkir dari tempat ini.
Apa yang ingin Kyu Hyun katakan?.
“Min Joon. Mianhae. Kita harus berhenti sampai disini!.” Desisnya parau.
Tidak. Tuhan aku rasa pendengaranku menjadi buruk. Apakah aku tidak salah mendengar?.
Jangan. Jangan yang ini!.
mengapa kau tinggalkan ku
Hatiku sakit. Dadaku sakit

“Kyu Oppa. Apa yang Oppa katakan?.”
Dia mendongak. Memandangku penuh ketajaman.
Ada apa ini?, dimana kelembutannya yang barusan ia berikan?.
Dia bangkit dari jongkoknya dan menunduk memandang mataku.
Pelan aku ikut bangkit. Mataku memanas.
Aku mohon ini adalah kesalahan telingaku. Tidak bukan berhenti itu yang Kyu Hyun maksud aku yakin.

“Kita sudah tidak cocok!.”
akupun menangis
Tak akan ada kata perpisahan

setetes bening tanpa bentuk itu menetes melewati lekuk wajahku.
Kyu Hyun. Kamu mengakhiri semuanya secara sepihak.
Semuanya disaat aku begitu mencintaimu.
Jadi-jadi ini maksud pesan singkat Kwanghee kemarin malam?.
Jadi Kyu Hyun sudah tidak mencintaiku?.

“Ke-kenapa Oppa?. hiks. Apa Oppa tidak sadar betapa aku mencintai Oppa?.”
Air mataku mengalir deras. Sakit. Sangatlah sakit.
jangan ungkap kata itu lagi
Jangan katakan selamat tinggal padaku

“Kita tidak cocok Min Joon. Aku sudah tidak mencintaimu.”
Kyu Hyun berubah. Kemana kelembutannya?.
Dia mengatakan kalimat itu seakan semuanya tidak ada masalah. Seakan-akan aku ini tidak rapuh dan sakit.
Aku terjatuh Kyu. Tidakkah kamu melihat kesetiaanku selama ini?.

Jangan katakan.!
Ku tak tahu ini kan berakhir

“Tidak, aku tidak ingin hubungan ini berakhir.” Teriakku lantang.
Airmataku sudah tidak dapat dihentikan. Sakit Kyu. Teganya kamu.
Jadi, jadi gosip itu benar?.

“Jangan egois Min Joon.” Bentak Kyu Hyun.
Aku menunduk.

“Apa yang membuatmu sudah tidak mencintaiku?.” Tanyaku lembut.
Masih menunduk.

Kudengar dia mendesah. “Bosan.”

aku sedih dan bersedih
Kau rusak ceritaku.

Aku mendongak, Kyu Hyun memutuskanku karena bosan.
Bukankah bosan adalah perasaan sesaat?.

“aku, aku yakin kamu mencintaiku Kyu.”
Kyu Hyun tertawa mengejek.

“Tidak, aku tidak mencintaimu. Aku mencintai Jung Krystal.”

Aku menelan salivaku pean. Jadi benar mereka memiliki hunungan.
Tanganku terkepal. Jadi semua ini karena Krystal.
Persetan dengan srystal. Dia sudah menghancurkan hubunganku dengan Kyu Hyun.
“Aku tidak masalah berbagi cinta dengan Krystal. Asal kita tidak putus Kyu. Hiks.”
“Kau gila Min Joon. Krystal tidak ingin berbagi cinta dengamu.”
Aku menunduk. Air mataku jatuh membasahi wedges ku.
Kupejamkan mataku. Berharap ini hanya mimpi dan ketika aku membuka mata. Semua akan kembali seperti semula. Tidak ada tangisan tidak ada kekecewaan.

Hancur kenanganku
Kau patahkan hatiku
Tak akan ada kata perpisahan
“Aku tidak bisa Kyu.”
“Lupakan aku Min Joon. Maafkan aku sudah menyakitimu.”
“Kyu.”
“Lupakan semua kenangan itu. Aku hanya mempermainkanmu.”
Tubuhku bergetar. Kyu Hyun mempermainkanku. Mempermainkan perasaan yang aku jaga selama dua tahu lamanya.
Air mataku tidak dapat berhenti. Sakit sekali.

“Kyu Hyun.”

“Lupakan semuanya. Selamat tinggal Min Joon. Aku tidak bisa terus mencintaimu.  Tidak akan pernah bisa. Maafkan aku sudah membuatmu sakit. Namun aku yakin kamu akan mendapatkan sesosok yang lebih dari diriku. Aku percaya akan itu semua. Kamu juga yah?.”
jangan ungkap kata itu lagi
Jangan katakan selamat tinggal untukku





END


Terimakasih untuk kalian yang sudah menyempatkan diri untuk membaca fabfiction abal abal ini.
Ingat ini hanya fiksi jadi jangan bash saya yah :’D thanks yang udah komen juga J)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar