Don’t Say GoodBye ?
[ Proyect songfic Davichi – Don’t Say
GoodBye ]
Inspiring
story of a song :
Davichi
– Don’t Say GoodBye
Author
:
Twinkle
Nin [@AnindaWB]
Genre
:
Romance
Main Cast :
Park
Min Joon
Cho
Kyu Hyun
Other
Cast :
Jung
Krystal
Jo
Kwanghee
Ranting
: PG 16
Recommended Tracks :
Davichi – Don’t Say GoodBye
Cho Kyuh Hyun – The Way To Break Up
This is my story.
Don’t plagiat.
Don’t silent J
I hope you can
comment my fan fiction :’D
Thanks baby :*
Ini hanya fiksi
jadi tolong jangan membash saya jika kalian tidak suka J
☻☻☻
Pertamaku melihat dirimu
Senyummu mengembang
Kau coba menyapa
Kau coba menyapa
Sial. Buku-bukuku terjatuh ketika
aku turun dari tangga perpustakaan kampusku.
Aku mendesah kesal. Dan segera
berjongkok mulai memungut buku-buku tebal ini. Tentang materi sosial untuk satu
jam kedepan.
Aku sangat tidak senang hati,
bagaimana bisa satu jam kuliah hanya dihabiskan untuk membahas buku-buku tebal
ini.
Hah setidaknya kan bisa menggunakan
alternatif yang lebih menyenangkan.
Oh baiklah Park Min Joon, siapa
yang menyuruhmu masuk kelas sosial?.
Kamu bukan?. See, ini sudah menjadi
resiko jadi terimalah saja?.
“Butuh bantuan?.” Aku mendongak.
Mataku hampir saja melompat dari
tempatnya. Tidak, dan hampir saja jantungku berteriak dihadapan pemuda yang
menawarkan bantuannya ini. Didepan wajah tampannya.
Aku menelan salivaku samar.
“Eh?.” Sial. Kenapa aku menjawab
begini?. Jadi kamu tengah gugup begitu Min Joon?.
Kulihat pemuda tu terkekeh pelan
dan ikut berjongkok. Membantuku memungut buku-buku tebalku.
Menyatukan buku-buku itu dan memberikannya
padaku.
Demi apapun saat ini juga aku ingin
pingsan memandang wajah tampannya secara dekat begini.
Tuhan, tolong selamatkan aku
sekarang juga. Setidaknya tendanglah aku ke antartika agar tidak pingsan
dihadapannya :3
“Kamu baik-baik saja?.”
Aku mengeryap-eryakan mataku. Apa
dia bilang?. Ayolah katakan sekali lagi. Apa dia tengah mengkhawatirkan
diriku?. Sungguh aku benar-benar ingij terjun dari atas atap pesawat dan
mendapat tepat diatas tubuhnya. Hihi!.
“Eh?, aku baik-baik saja.” Aku
menunduk dan mengeratkan pelukanku pada buku-buku tebalku.
Samar aku lihat dia bangkit dan
berdiri tegak. Aku ikut bangkit dan berdiri berhadapan dengannya. Masih
menunduk menyembunyikan wajahku darinya.
Tidak, dia tidak boleh melihat
pipiku yang sudah memerah seperti kepiting rebus yang siap dihidangkan lalu
terjun melewati mulut untuk masuk kedalam sebuah lorong perut.
“Baiklah. Lain kali hati-hati.
Kenalkan namaku Cho Kyu Hyun.”
Kyu Hyun menjulurkan tangannya. Aku
mendongak dan memandang tangan putih susunya. Pasti halus.
Tunggu, aku tidak salah dengar
kan?. Apa telingaku pagi ini sedang bermasalah. Dia, dia seorang Cho Kyu Hyun
si charming kampus mengajakku berkenalan?.
Tuhan cepat pegang aku agar aku
tidak terbang ke langit ketujuhmu :3
Aku masih diam.
“Oh?. Kenapa diam?.”
Aku tersadar dan segera menyambar
tangannya. Kami berjabat. Tangannya begitu halus.
Aku senang seribu senang ketika
tahu jika ini bukan mimpi. Ini nyata.
Cho Kyu Hyun. Mahasiswa fotografi
yang aku kagumi sejak ospek dulu.
Dia yang aku puji-puji sejak dulu
mengajakku berkenalan.
Apakah ini satu langkah untuk
mendapatkan hati Kyu Hyun?. Hey Min Joon kamu terlalu berharap -_-
“Ak-aku Min Joon. Park Min Joon.”
“Nama yang cantik. Secantik pemiliknya.
Senang mengenalmu Min Joon!.”
☻☻☻
Aku
terkekeh pelan mengingat pertemuan pertamaku dengan seorang Cho Kyu Hyun.
Sebuah pertemuan sederhana yang aku
angkap tidak akan sukses untuk mendapatkan hati seorang Cho Kyu Hyun. Ternyata
aku salah, see. Sekarang lihatlah aku adalah seorang park Min Joon yang
berhasil meraih hati Kyu Hyun.
Pemuda yang terkenal dingin dan
pendiam.
Aku mendesah pelan, kami sudah
berpacaran selama dua tahun. dan selama dua tahun itulah aku semakin yakin jika
kami memang telah ditakdirkan oleh tuhan untuk bersama.
Hey, kalian tahu seorang Cho Kyu
Hyun itu adalah play boy dan lihat setelah bersanding denganku sifat buruknya
menghilang begitu saja.
Dia begitu perhatian padaku dan
ketika pertama kami jadian dia langsung menunjukkan pada seluruh mahasiswa dan
siswi di kampus jika kami memiliki hubungan spesial.
Aku mengelus pelan cincin perak
pemberian Kyu Hyun satu tahun yang lalu.
Walau sekarang Kyu Hyun memang
tidak terlalu sering berada di dekatku karena kesibukannya namun aku percaya
hatinya selalu dekat denganku. Aku yakin.
Aku juga tidak akan termakan semua
gosip yang mengatakan jika Kyu Hyun berselingkuh. Walau sempar percaya dan
merasa sakit. Namun aku hanya akan percaya pada Kyu Hyun. Dia tidak akan mendua,
dia akan selalu denganku.
Terlihat egois memang namun inilah
aku, aku tidak ingin kehilangan Kyu Hyun walau hanya untuk satu detik saja.
“Min-Min Joon. Hosh hosh hosh.”
Mataku membulat.
Kwanghee tiba-tiba datang dengan
langkah cepatnya dan nafas terengahnya.
Apa yang terjadi dengannya?.
Gadis itu menyentuh bahuku.
Tubuhnya bergetar karena lelah. Siapa suruh dia lari-lari begitu. Capekkan?.
“Kwanghee, apa yang terjadi
padamu?.”
Kwanghee menelan salivanya kasar.
Berusaha mengatuh nafas terengahnya
dan mengambil ali duduk disampingku.
Menggenggam kedua tanganku erat.
Matanya memancarkan kekhawatiran.
“Apa yang terjadi Kwanghee?”
Tanyaku pelan.
Dia memejamkan matanya pelan
sebelum mengatakan sebuah kalimat yang sanggup menyambar hatiku. Dadaku
berdebar sakit. Darahku berdesir dan aku merasa terluka.
Tidak, dia pasti salah dengar.
Hanya gosip mentah!.
“Aku dengar, banyak yang bilang
jika Cho Kyu Hyun dan Jung Krystal tengah dekat. Dan mereka juga mengatakan
jika kamu sudah putus dengan Kyu Hyun.”
Mataku memanas. Siapa yang berani
membuat gosip mentah dan murahan ini?.
kata apa, oh… Menjadi tak jelas
Firasatku kini perih seperti lirik lagu
Itu tidak mungkin, kan terjadi oh… Itu tidak mungkin
Firasatku kini perih seperti lirik lagu
Itu tidak mungkin, kan terjadi oh… Itu tidak mungkin
aku tertawa pelan.
“Tidak mungkin, itu hanya salah
satu gosip seperti biasa. Aku tidak putus dengan Kyu Hyun. Mereka yang ingin
kami berhenti tapi tidak akan bisa.”
Kataku bangga.
“Kamu yakin Min Joon?.”
Ada apa?, kenapa Kwanghee seakan
berpihak pada mereka.
Mataku memanas. Kenapa?.
“Min Joon, ada yang ingin aku
ceritakan.”
“Katakan.” Titahku dengan nada yang
tak smangat.aku menunduk.
“Tempo hari sebenarnya aku melihat
seorang pemuda yang aku yakin itu adalah Kyu Hyun, tapi-tapi .”
Aku mendongak. Tapi apa Kwanghee?.
Katakan.
“Tapi apa?.” desakku penasaran.
“Tapi. Ah mungkin aku salah melihat
Min Joon.”
Sial kenapa kamu selalu menggantung
kalimatmu Kwanghee. Aku benci itu.
“Tapi apa katakan?.” Desakku kesal.
Kudengar dia mendesah pelan.
“Tapi aku melihat pemuda itu
bersama seorang gadis. Mereka sangat mesra. Tidak aku kira itu bukan Kyu Hyun.
Eh apa tempo hari kamu berjalan –jalan dengan Kyu Hyun?.”
Aku terdiam. Beberapa bulan ini Kyu
Hyun tidak pernah mengajakku keluar rumah. Kami hanya bertemu dikampus dan
saling menyapa tanpa banyak bicara.
Aku hanya merasa mungkin dia tengah
sibuk dan aku paling takut untuk mengganggu kesibukannya.
“Ti-tidak.”
“Min Joon jangan terlalu
memikirkannya. Itu malam dan aku rasa aku hanya salah melihat hhe.”
Aku tahu Kwanghee berusaha
menghiburku.
Tidak, tidak mungkin jika Kyu Hyun
berjalan dengan gadis lain.
Dia sudah berubah, dia bukan play
boy lagi. Aku percaya akan itu semua. Dia telah berubah.
“Itu bukan Kyu Hyun. Aku tahu Kyu
Hyun. Dia bukan orang yang seperti itu!.”
“Kamu benar.”
Kwanghee menggenggam erat tanganku.
Dia berusaha mentransfer kenyamanan untukku. Iyah semua ini hanya gosip belaka.
Mereka iri karena aku begitu mudah mendapatkan Kyu Hyun.
Salahkan kalian yang selalu gagal.
Dan terima kasih tuhan sudah memberika pemuda setampan dan sebaik Kyu Hyun!.
“Sudah, ayo masuk kekelas. Kelas
akan segera dimuali Min Joon..”
“Baiklah!.”
☻☻☻
Aku
menutup ksar buku sosialku. Mendesah kesal dan mengacak kasar rambutku.
Kuraih ponsel disampingku. Masih
tidak ada balasan.
Kyu Hyun aku mohon jangan membuatku
khawatir. Tolong balas pesanku. Setidaknya katakan apa yang tengah kamu
lakukan.
Kamu tidak tahu betapa khawatirnya
aku betapa aku ingin memeluk dan merasakan kehangatan mun.
Aku ingin menghapus jarak rindu ini
Kyu.
Terbesit rasa curiga ketika aku
ingat sudah satu minggu Kyu Hyun tidak menghubungiku.
Setiap kali aku melihatnya di
kampus dia selalu tengah sibuk bersama temannya.
Aku hanya takut mengganggu.
“Kyu, aku mohon balas pesanku.
Sekali saja.”
Aku menggeser layar ponselku. Masih
kosong.
Aku tersenyum kecil memandng foto
wallpaper yang terpasang pada ponselku.
Fotoku dengan Kyu Hyun. Kami
berselca. Dia begitu tampan. Aku memang tidak salah menyukai seseorang!.
Kyu Hyun Oppa, saranghae!.
Aku mendorong kursi belajarku dan
bergegas bersiap untuk tidur.
Aku harap ketika aku membuka mata
besok sudah ada satu pesan dari Kyu Hyun.
Aku percaya dia akan menghubungiku.
Aku snagat yakin akan itu.
Min Joon, Kyu Hyun hanya
mencintaimu. Percayalah akan itu semua.
Kau meninggalkan aku
kau tinggalkan hatiku
kau tinggalkan tubuhmu
☻☻☻
“Yang
aku dengar mereka sudah putus.”
“Aku lihat kemarin Kyu Hyun
dan Krystal tengah mengobrol dan mereka begitu akrab. Benarkah mereka jadian?.”“Aku kasian pada Min Joon, dia seakan menjadi korban yang tidak tahu apa-apa.”
Hey apa yang tengah mereka
bicarakan?.
Aku mengerang kesal. Apa mereka
kira aku dan Kyu Hyun sudah berakhir?.
Tidak, kami bahkan baik-baik saja.
Walau aku yakin tadi pagi Kyu Hyun pasti sibuk hingga lupa membalas
pesan-pesanku semalam.
“Sudahlah kita lihat sapa yang akan
Kyu Hyun pilih. Min Joon atau Krystal.”
Apa-apa an ini?, tentu saja Kyu
Hyun akan memilihku. Dia adalah kekasihku. Mana mungkin dia memilih Krystal
yang jelas-jelas bukan siapa-siapa Kyu Hyun.
“Hy Min Joon.” Sapa salah satu
gadis penggosip tadi.
Aku menoleh dan memandang sengit
kearahnya. Aku emosi sekali.
“Mwo?.” Tanyaku ketus.Dia menyeringai dan tertawa meledek. Pantas yah?.
“Kudengar kamu dan Kyu Hyun sudah
berakhir?. Benar yah?.”
Dia nampaknya tengah mengejekku. Terdengar dari caranya bicara. Aku yakin dia
pasti salah satu penggemar Kyu Hyun yang tersayat hatinya. Haha
“Siapa bilang?. Aku dan Kyu Hyun
masih bersama. Kamu selalu bersama.” Kataku mantap dengan akhiran senyum
meledeknya. Rasakan.
Dia kembali menyeringai.
Aku benar-banar benci direndahkan
seperti ini. Lihatlah siapa nanti yang akan terendahkan. Kamu atau aku!.
“Tapi Min Joon, semalam aku melihat Kyu Hyun dan Krystal bercumbu disebuah
bar.”
☻☻☻
Aku pernah mendengar sebuah kalimat
“jangan percayai sebuah kenyataan dari mulut orang lain. mereka bukan kita. Dan
aku akan selalu bersamamu. Percayalah.”
Kalimat Kyu Hyun
Ku tak tahu, mempertahankan dirimu, tolonglah jawab aku.
Aku mendesah pelan. Rasanya sakit
ketika mendengar kalimat gadis menyebalkan tadi.
Benarkah?. Apa benar semalam Kyu
Hyun berada dibar bersama Krystal?.
Kyu Hyun tolong angkat telepon dan
balas pesanku. Kenapa kamu selalu membuatku merasa sakit. Kenapa akhir-akhir
ini hanya air mata yang menetes?. Air mata kesedihan Kyu.
Dengarkan aku betapa aku mencintaimu. Jadi tolong, jangan sakiti
hatiku!.
Kumohon jangan katakan itu.
“Min Joon, kamu baik-baik saja?.”
Kwanghee menyentuh bahuku.
Dia nampak khawatir dengan
keadaanku.
Seketika itupun air mataku menetes.
Benda tak berbentuk ini benar-benar sialan. Untuk apa kembali menetes?.
Sungguh apa karena aku begitu
merindukan Kyu Hyun?.
Aku menangkup wajahku dengan kedua
belah tanganku.
Menangis dalam diam. Sakit.
“Min Joon, katakan apa yang
terjadi.”
“Hiks hiks hiks.” Aku menangis.
Tubuhku bergetar.
Aku sakit Kyu. Aku mohon pandang
aku.
Kwanghee tergerak menangkup tubuhku
dengan tubuhnya. Aku menangis menyandarkan kepalaku pada bahunya.
Dia diam seakan mengerti.
Ya tuhan aku mohon, semua yang aku
dengar kemarin barusan dan nanti aku harap hanya sebuah gosip belaka. Dan Kyu
Hyun tetap untukku. Aku mohon.
Buatlah Kyu Hyun membalas pesanku.
Sekali saja.
“Jangan dengarkan mereka. Kamu kan
yang bilang jika harus percaya hanya pada Kyu Hyun. Dia akan setia.”
☻☻☻
Kwanghee
membetulkan ikatan kucirannya dan bergegas meninggalkan koridor kampus yang
sepi.
Baru pukul lima sore namun koridor
sudah sepi eperti kuburan saja.
“Hah, jika tahu begini akan lebih
baik aku mengajak Min Joon.” Desisnya pelan.
Namun tiba-tiba langkah Kwanghee
terhenti.
Matanya melebar.
Jantungnya berdebar tidak
beraturan.
Benarkah apa yang ia lihat kali
ini.
Seorang pemuda yang tengah mencumbu
gadisnya.
Kwanghee menyipitkan matanya berusaha
melihat dengan jelas. Memastikan jika firasatnya salah. Jika, jika pemuda yang
tengah mencium gadis itu bukanlah Kyu Hyun. Dia berharap tuhan!.
“Ti-tidak. Bagaimana bisa?.”
Samar Kwanghee mendengar percakapan
kecil mereka.
“Tenanglah, aku akan segera
memutuskan hubunganku dengan Min Joon.”
Dada Kwanghee sakit. Dia Kyu Hyun.
Dia Kyu Hyun si playboy.
Kyu Hyun yang selalu berkata jika
semuanya baik-bak saja.
Kyu Hyun milik Min Joon. Kyu Hyun
berselingkuh. Godip itu benar, Kyu Hyun tidak menepati janjinya. Dia tidak
setia. Sama sekali tidak seperti yang Kwanghee duga dan harapkan.
“Aku benci menunggu. Cepat putuskan
dia.”
“Tentu sayang.”
Kwanghee kembali membulat. Kyu Hyun
mencium Krystal sekilas.
Hingga...
mengapa kau tinggalkan dia.
Hatinya sakit. Dadanya sakit.
Hatinya sakit. Dadanya sakit.
Kyu Hyun dan Krystal membulatkan
mata mereka. Kaget dengan kehadiran Kwanghee.
Tatapan mata Kyu Hyun seolah
memancarkan tanda pertanyaan. Sejak kapan Kwanghee berdiri disana?. Menatap dua
anak manusia itu dengan snegit dan tajam.
“Jo-Jo Kwanghee.”
Kwanghee menyeringai.
“Tentanglah tuan Cho dan Nona Jung.
Aku akan diam. Dan membiarkan Min Jonn tahu dengan sendirinya.”
Kyu Hyun membulatkan matanya.
“Biarkan Min Joon mengerti betapa
bodohnya dia memilihmu dan agar kamu juga sadar betapa tololnya kamu menduakan
Park Min Joon”
☻☻☻
Aku
merogoh tas jinjingku. Ponselku bergetar. Kyu kah?.
Aku tersenyum sumringah hingga
senyum itu seketika memudar begitu saja ketika aku tahu siapa pengirim
pesannya. Jo Kwanghee.
Aku mendesah kesal dan membuka
pesan darinya.
Mataku membulat. Maksud Kwanghee?.
Kwanghee
Jangan
pernah menangis untuk esok. Aku yakin kamu akan baik-baik saja.
Menangis untuk apa?
akupun menangis
Tak akan ada kata perpisahan.
Tak akan ada kata perpisahan.
jangan ungkap kata itu lagi.
Jangan katakan selamat tinggal padaku
Jangan katakan selamat tinggal padaku
seegera kuemtuh tombol reply dan
mulai menarikan jari-jariku diatas ponselku.
Membalas pesal Kwanghee.
Min
Joon Park
Apa
yang sedang kamu katakan Kwanghee?. Aku tidak mengerti.
Hingga aku sudah lebih dari 15
menit menunggu pesan Kwanghee.
Dia tidak membalas. Tidak tahukah
betapa penasarannya aku dengan pesan Kwanghee.
Aku sempat menghubunginya namun dia
tidak membalas. Apa malam ini ia sudah tidur?. Cepat sekali :3.
Aku menengadahkan kepalaku.
Memandang langit. Malam ini sedang tidak banyak bintang.
Aku mendesah lagi. Disini begitu
dingin.
Dibawah pohon sakura yang belum
berbunga.
Kueratkan mantel hitamku dan
bergegas menjauh dari taman sakura ini.
Sudah cukup duduk disini dan
merenung. Aku harus pulang. Masih banyak tugas yang menungguku. Harus cepat Min
Joon.
Satu kata dingin yang kau ucap
meresap dihati
Dunia pun runtuh
Dunia pun runtuh
Aku menghentikan langkahnya. Mataku
menyipit.
Dua orang yang tengah bersajalan
dengan romantis merebut fikiranku.
Aku semakin mendekat pada mereka.
Sial, mereka berjalan cepat. Aku
sempat melihat wajah semu pemuda itu. Kami sempat bertatapan.
Aku mengenalnya. Mungkinkah dia Kyu
Hyun?.
Aku mendesah, tidak mungkin itu Kyu
Hyun. Mana mungkin Kyu Hyun berselingkuh.
seperti runtuh, oh.. Hidupku pun runtuh.
aku melangkahkan kakinya mengikuti
mereka.
Tidak, mereka berlari. Siapa
mereka?.
Memangnya mereka sadar jika aku
megikuti mereka.
Mereka masuk kedalam sebuah gang
sempit yang gelap. Kubulatkan tekatku mengikuti merek. Berlari.
Mencari dan berusaha memastikan,
siapa mereka?.
Tuhan aku harap mereka bukan Kyu
Hyun dan seorang gadis jalang. Jangan tuhan.
“Sial, aku kehilangan mereka.”
Umpatku kesal.
Aku menghentakkan kakiku kasar.
Kemana merek?.
Jelas - jelas aku melihat mereka
masuk gang ini. Kemana mereka?.
Kenapa firasatku tidak enak?.
Kenapa aku jadi memikirkan pesan Kwanghee. Apa yang terjadi?.
Tanpa sadar air mataku menetes. Kyu
Hyun aku mohon jika kamu mendua maka katakanlah aku tidak apa asal jangan
tinggalkan aku.
Aku tidak masalah memiiki saingan
aslkan kamu tetap milikku Kyu Hyun. Aku akan berusaha bisa.
Jangan pergi Kyu, jangan tinggalkan
aku!.
Jika ini kan berakhir
kenangan pun berakhir
kita pun juga berakhir
“Kyu Hyun. Aku tidak ingin kita berakhir. Hiks.”
☻☻☻
Kyu Hyun mendesah lega. Dia melepas
pelukannya dari Krystal.
Hampir saja Min Joon menemukannya
bersama Krystal.
Kyu Hyun memandang wajah marah Krystal.
Kenapa lagi?. Bukankah mereka sudah
selamat dari Min Joon?.
“Kenapa menutupinya Kyu?. Bukankah
jika dia tahu saat ini juga semua akan berakhir dan kita tidak akan ada
hubungan gelap ini?.”
Kyu Hyun membulatkan matanya. Tahu
hari ini juga?.
“Tidak, ini belum saatnya!.”
Krystal berdecak kesal. Kenapa
belum saatnya?.
Apa Kyu Hyun masih mencintai Min
Jonn jadi dia tidak ingin cepat-cepat mengakhirinya?. begitukah?.
“Kau masih mencintainya Kyu.
Iyahkan?.”
Krystal memalingkan wajahnya
menjauh dari Kyu Hyun.
“Ti-tidak Chagi. Aku sudah
membencinya. Percayalah. Hanya kamu yang aku cintai.”
Kyu Hyun meraih wajah Krystal.
Gadis itu berusaha mencari kebohongan dari mata tajam Kyu Hyun. Tidak ada, Kyu
Hyun berkata jujur.
Dia tersenyum manis dan meraih
tubuh Kyu Hyun. Mereka berpelukan.
“Putuskan dia besok malam atau
tidak selamanya!.”
“Aku janji.”
“Saranghae Kyu”
“Nado Krystal.”
Aku cinta kamu.
demi dirinya kau tega meninggalkan aku.
Krystal berjalan mendahului Kyu
Hyun. Sedang pemuda itu berhenti dan merogoh saku celananya. Meraih ponselnya.
Krystal benar, ini harus cepat
berakhir. Besok atau tidak selamanya.
Sudah cukup dia menyakiti Min Joon
terlalu dalam. Sudah cukup Kyu Hyun membohongi perasaannya.
Dia tidak mencintai Min Joon. Sudah
tidak sama sekali!.
Cho Kyu Hyun J
Min Joon-ah. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Temui aku besok malam di
tempat biasanya. Aku mencitaimu!.
☻☻☻
Kumohon jangan katakan itu.
Dia tidak akan pernah percaya dan
tidak akan pernah mengerti jalan fikiran Kyu Hyun.
Pemuda itu bukanlah sesosok yang
mudah untuk dirubah, dia keras.
Dia terlalu sering cepat bosan
dengan sesosok yang berada disampingnya.
Dia menyukai kebebeasan. Dia benci
pengekangan.
Lalu, apa gadis itu kurang
memberinya kebebasan hingga Kyu Hyun berani menduakannya?.
Dia cantik. Baik dan lembut. Dia
terlalu percaya pada Kyu Hyun.
“Kwanghee. Hhe Kyu Hyun mengajakku
bertemu nanti malam.”
Kwanghee menutup manga nya kasar.
Ada apa?.
“Aku sangat senang. Aku sudah tidak
sabar bertemu Kyu Hyun.”
Kwanghee tersenyum kecil melihat
kebahagiaan sahabat dekatnya.
Yah Min Joon Kwanghee harap Kyu
Hyun telah sadar dan mengatakan hal yang baik.
Bukan tentang keburukan atau
sejenis yang sanggup membuatmu menangis lagi dan lagi.
Bertahanlah Min Joon.
“Kau membaca pesanku?.”
Tanya Kwanghee mengalihkan
pembicaraan.
Min Joon mengangguk mantap.
“Eh, apa maksud pesanmu semalam?.”
“Kau akan mengerti nanti malam.”
Min Joon mengeryitkan dahinya.
Kenapa harus nanti malam?.
“Memangnya kenapa?. Apa aku akan
menangis terlalu lama Kwang?.”
Kwanghee melempar senyum manisnya
dan detik berikutnya meraih Min Joon kedalam tubuhnya. Memeluk gadis itu
hangat.
“Kamu akan kuat. Ada seseorang yang
masih setia menunggumu. Percayalah.”
Min Joon melepas pelukan Kwanghee
kasar.
“Kwanghee katakan yang sebenarnya.
Aku masih tidak mengerti!.”
☻☻☻
Aku
memandang takjub makluk ciptaan tuhan dihadapanku kali ini.
Dia begitu tampan. Kyu Hyun sang
charming kampus.
Aku terus mengembangkan senyum
kearahnya.
Dia tersenyum kecil padaku. Hingga
kami sama sama duduk di bangku taman sakura.
Memandang kedepan.
Tuhan ini seperti mimpi. Rasanya
begitu indah. Aku sudah merindukannya sejak kemarin kemarin dan kemarinnya
lagi.
“Apa yang ingin Oppa bicarakan?.”
Aku membuka suara.
Dia menoleh kearahku. Mata tajam
yang aku sukai masih bersarang disana.
Namun aku juga dapat melihat
keteduhan disana.
“Park Min Joon.” Seru Kyu Hyun
lirih.
Aku menoleh.
Mata tajamnya menatap mata almondku
dalam.
Aku sungguh terhipnotis mata
elangnya.tampan!.
“Ya Oppa?.” Jawabku riang.
Senyum sumringah selalu aku
lemparkan untuknya.
Dia tersenyum kecil. Lagi!.
“Apa kamu masih mencintaiku?.”
Aku tertawa kecil. Tentu saja aku
masih mencintaimu Kyu Hyun.
Jadi kamu sedang tidak percaya
begitu?.
“Tentu Oppa. Min Joon selalu
mencintai Oppa. Waeyo?.”
Kyu Hyun kembali tersenyum kecil.
Tubuhnya tergerak untuk berjongkok
dihadapanku. Menggenggam kedua belah tanganku.
Aku terkejut sekaligus senang.
Sangat bahagia!.
“Oppa!.” Seruku malu.
Aku yakin pipiku sudah memerah
selayaknya kepiting rebus seperti awal pertemuan kami dulu!.
“Min Joon. Berjanjilah untuk tidak terkejut?.”
Aku menyeryitkan keningku. Terkejut
kenapa?.
Genggamannya pada tanganku melemah.
Waeyo?.
“Maksud Oppa?.”
Dia menunduk. Menggigit bibir
bawahnya takut.
Tuan kenapa tiba-tiba firasatku
buruk. Kenapa rasanya aku ingin menyingkir dari tempat ini.
Apa yang ingin Kyu Hyun katakan?.
“Min Joon. Mianhae. Kita harus berhenti sampai disini!.” Desisnya parau.Tidak. Tuhan aku rasa pendengaranku menjadi buruk. Apakah aku tidak salah mendengar?.
Jangan. Jangan yang ini!.
mengapa kau tinggalkan ku
Hatiku sakit. Dadaku sakit
“Kyu Oppa. Apa yang Oppa katakan?.”
Dia mendongak. Memandangku penuh
ketajaman.
Ada apa ini?, dimana kelembutannya
yang barusan ia berikan?.
Dia bangkit dari jongkoknya dan
menunduk memandang mataku.
Pelan aku ikut bangkit. Mataku
memanas.
Aku mohon ini adalah kesalahan
telingaku. Tidak bukan berhenti itu yang Kyu Hyun maksud aku yakin.
“Kita sudah tidak cocok!.”
akupun menangisTak akan ada kata perpisahan
setetes bening tanpa bentuk itu
menetes melewati lekuk wajahku.
Kyu Hyun. Kamu mengakhiri semuanya
secara sepihak.
Semuanya disaat aku begitu mencintaimu.
Jadi-jadi ini maksud pesan singkat Kwanghee
kemarin malam?.
Jadi Kyu Hyun sudah tidak
mencintaiku?.
“Ke-kenapa Oppa?. hiks. Apa Oppa
tidak sadar betapa aku mencintai Oppa?.”
Air mataku mengalir deras. Sakit. Sangatlah sakit.jangan ungkap kata itu lagi
Jangan katakan selamat tinggal padaku
“Kita tidak cocok Min Joon. Aku sudah tidak mencintaimu.”
Kyu Hyun berubah. Kemana
kelembutannya?.
Dia mengatakan kalimat itu seakan
semuanya tidak ada masalah. Seakan-akan aku ini tidak rapuh dan sakit.
Aku terjatuh Kyu. Tidakkah kamu
melihat kesetiaanku selama ini?.
Jangan katakan.!
Ku tak tahu ini kan berakhir
“Tidak, aku tidak ingin hubungan
ini berakhir.” Teriakku lantang.
Airmataku sudah tidak dapat
dihentikan. Sakit Kyu. Teganya kamu.
Jadi, jadi gosip itu benar?.
“Jangan egois Min Joon.” Bentak Kyu
Hyun.
Aku menunduk.
“Apa yang membuatmu sudah tidak
mencintaiku?.” Tanyaku lembut.
Masih menunduk.
Kudengar dia mendesah. “Bosan.”
aku sedih dan bersedih
Kau rusak ceritaku.
Kau rusak ceritaku.
Aku mendongak, Kyu Hyun memutuskanku
karena bosan.
Bukankah bosan adalah perasaan
sesaat?.
“aku, aku yakin kamu mencintaiku Kyu.”
Kyu Hyun tertawa mengejek.
“Tidak, aku tidak mencintaimu. Aku
mencintai Jung Krystal.”
Aku menelan salivaku pean. Jadi
benar mereka memiliki hunungan.
Tanganku terkepal. Jadi semua ini
karena Krystal.
Persetan dengan srystal. Dia sudah
menghancurkan hubunganku dengan Kyu Hyun.
“Aku tidak masalah berbagi cinta dengan Krystal. Asal kita tidak putus Kyu.
Hiks.”“Kau gila Min Joon. Krystal tidak ingin berbagi cinta dengamu.”
Aku menunduk. Air mataku jatuh
membasahi wedges ku.
Kupejamkan mataku. Berharap ini
hanya mimpi dan ketika aku membuka mata. Semua akan kembali seperti semula.
Tidak ada tangisan tidak ada kekecewaan.
Hancur kenanganku
Kau patahkan hatiku
Tak akan ada kata perpisahan
“Aku tidak bisa Kyu.”Tak akan ada kata perpisahan
“Lupakan aku Min Joon. Maafkan aku sudah menyakitimu.”
“Kyu.”
“Lupakan semua kenangan itu. Aku hanya mempermainkanmu.”
Tubuhku bergetar. Kyu Hyun
mempermainkanku. Mempermainkan perasaan yang aku jaga selama dua tahu lamanya.
Air mataku tidak dapat berhenti. Sakit
sekali.
“Kyu Hyun.”
“Lupakan semuanya. Selamat tinggal Min
Joon. Aku tidak bisa terus mencintaimu. Tidak
akan pernah bisa. Maafkan aku sudah membuatmu sakit. Namun aku yakin kamu akan
mendapatkan sesosok yang lebih dari diriku. Aku percaya akan itu semua. Kamu juga
yah?.”
jangan ungkap kata itu lagiJangan katakan selamat tinggal untukku
END
Terimakasih untuk kalian yang sudah menyempatkan diri untuk membaca
fabfiction abal abal ini.
Ingat ini hanya fiksi jadi jangan bash saya yah :’D thanks yang udah
komen juga J)